Share

Bab 45 Ucapan Sinis Pelakor

"Hey ... dengar ya perempuan lakor. Kamu it–"

"Aku bukan pelakor! Wanita di sebelahmu itu yang merebut Mas Bagas dariku," ucap Alika berteriak memotong ucapan Sandra. Sedetik kemudian Sandra tertawa.

"Alika ... Alika. Kamu itu bodoh sekali. Tanya sama suami rebutanmu itu, apa yang dia lakukan untuk mendapatkan Dewi! Kamu dengar 'kan kemarin apa dia bilang? Belum lupa ingatan 'kan? Dia yang telah merekayasa semuanya! Se–mu–a–nya! Lagian laki-laki bangsa* kok di rebutin. Ayo, Wi. Sebentar lagi nomer antrianmu! Lama-lama di sini kita bisa ketularan sinting!" Sandra menarik tanganku meninggalkan Alika dan Mas Bagas. Aku mendengus sebal.

"Siapa juga yang ngerebutin," lirihku nggak terima. Sandra mendelik, aku mendesah pelan.

Tinggal beberapa langkah masuk ke dalam gedung pengadilan, kuhentikan langkahku lalu berbalik melangkah kembali mendekati Mas Bagas dan madu busuknya.

"Cepat keluar dari rumah itu, karena rumah itu sudah kujual dan pembelinya mau menempati segera." Mas Bagas menatapku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status