Share

Bab 50 Mengusir Mantan Suami dan Mantan Maduku

"Tolong, Mas. Tolong bawa istrimu pergi dari sini sebelum aku mengusirnya," ucapku pada Mas Bagas, menunjukkan keseriusan lewatkan tatapan.

"Nggak ya! Ini tuh rumah suamiku! Aku nggak mau pergi dari sini," sambar Alika, sudah kayak bensin kena percikan api. "Mas, aku nggak mau. Dewi yang harus pergi," rengek perempuan itu lagi pada Mas Bagas. Kuputar bola mata jengah melihat tingkahnya.

"Tapi, Sayang ... rumah ini, rumah kita berdua. Kamu nggak boleh menjualnya tanpa persetujuanku. Bagaimanapun, ini masuk harta gono–gini, Sayang." Aku tertawa kecil mendengar ucapannya.

"Betul, Mas! Betul apa katamu. Rumah ini, rumah kita berdua. Jadi yang berhak tinggal di sini, ya ... hanya kita berdua! Orang lain tidak ada tempat di sini, apalagi hanya istri siri!" ucapku diiringi lirikan sinis pada Alika.

"Meskipun istri siri, tapi aku adalah istri satu-satunya sekarang! Jadi aku berhak tinggal di sini, karna ini rumah suamiku." Dasar pelakor muka tembok.

"Nggak tahu malu," cibir Sandra. Sahabatku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status