Share

90. Mayang Hamil

Saat ini bahkan sudah jam makan siang dan Revan baru saja datang ke kantor Haris Manggala. Ara sedikit menahan napas karena takut sang papa akan marah. Tidak, di luar dugaan, Haris sama sekali tidak marah justru sebaliknya. Laki-laki paruh baya itu justru tersenyum lebar dan mereka berjabat tangan.

"Aku rasa kamu sudah bekerja keras, Revan. Terima kasih meski berada di rumah selama hampir dua puluh delapan hari, tapi kamu tetap bekerja. Terbukti, saham Adhyatsa Grup naik dengan pesat. Saham kita sudah sama," kata Haris membuat Ara tersedak air liurnya sendiri.

Benarkah yang diucapkan Haris Manggala? Ara bahkan tidak tahu sama sekali. Data yang didapatkan tidak seperti yang diucapkan oleh sang papa. Lantas apa yang salah.

Ara buru-buru merogoh ponsel dari dalam tas slempang. Ia mengecek semua data perusahaan. Entah bagaimana, data yang didiskusikan semalam bersama Revan hilang begitu saja. Astaga! Ara sangat ceroboh karena tidak menyimpan terlebih dahulu data itu.

"Iya, Pa. Semua atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status