Share

Bab 22B Fobia

"Lembur jika belum dapat Acc dari Pak Darren?"

Nada sedikit berteriak karena kaget, Gian sepertinya tidak terima aturan baru tersebut. Lawan bicara pun hanya bisa pasrah dan mangut-mangut menanggapi. Wajah itu bukan ceria tetapi mendung yang sebentar lagi akan turun gerimis.

"Astaga, kenapa dia tidak pernah sehari aja tidak membuatku kesal?"

Gian bergumam pelan sambil menyandarkan punggung. Muak dengan situasi seperti ini sudah tak bisa ditoleransi. Tingkat kebosanan bekerja dengan kondisi seperti itu hampir mencapai klimaks. Ingin menjatuhkan air mata tetapi dia malu melakukannya di depan teman tim.

"Aku punya ide yang lain. Kalau kamu mau pakai, ambil saja. Barangkali Pak Darren suka dan kamu juga tidak perlu lembur."

Kinara yang mendengar gumaman Gian pun menawarkan bantuan. Wajah sedih yang ditunjukkan bukan lantaran harus ikut lembur tetapi ikut merasakan simpati kepada timnya. Dia melihat wajah lesu mereka setelah beberapa kali kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
eaduh ada tikus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status