Share

Agnes Licik

“Boleh papi masuk?”

Agnes memutar tubuhnya menoleh ke arah pintunya setelah mendengar suara ketukan pintu dan suara ayahnya. Lelaki paruh baya dengan piyama satin warna biru tua melangkah masuk tanpa menunggu anak gadisnya mengangguk. Agnes, yang tengah duduk bersandar di kasurnya dan memangku tangan menghadap arah balkon kamarnya memasang wajah cemberut menyambut kedatangan tuan David Prayoga Handoko, ayahnya.

“Ada apa, sayang? Kok mukanya murung? Kata mami kamu belum makan dari kemarin?” tanya tuan David seraya mendekat dan membawa bobot tubuhnya berlabuh di samping Agnes.

Anak gadisnya tak menjawab. Agnes membawa tubuhnya berlabuh pada dada bidang ayahnya. Tentu saja tuan David tidak keberatan dengan tingkah manja anak gadisnya. Ia langsung mendekap dan membelai lembut rambut anak gadisnya.

“Kamu punya masalah di tempat kerja?” tanyanya dan langsung dijawab gelengan Agnes. “Ada saingan kamu yang bikin gara-gara?” tanyanya lagi.

Agnes menaikkan tubuhnya. Ia lantas menghadapkan waja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status