Share

Godaan Zia

“Apakah ada masalah, Tuan?”

Pertanyaan pak Sadin membuyarkan renungan Sean. Sedari tadi lelaki itu memainkan ponselnya, memutar-mutarnya dengan satu tangan seraya memasang tatapan berat. Tentu saja, pak Sadin mengiranya ada masalah berat.

“Tidak ada pak Sadin. Fokus saja menyetir!” sahut Sean seraya mengukir senyuman.

“Kita mau sampai, Tuan,”

“Benarkah?”

Indera penglihatan Sean beredar pada arah kanan dan kirinya. Ia tersenyum tipis menyadari ucapan asisten pribadinya benar. Kemudian ia merapikan jas dan dasinya dan mempersiapkan dirinya untuk segera turun.

“Apakah Bagas sudah siap?” tanya Sean setelah mobil yang dikemudikan pak Sadin memasuki jalanan menuju lobi hotel Alanda, hotel yang dikelola Niko sebelumnya.

“Sudah, Tuan,” jawab pak Sadin cepat.

Wajah pak Sadin terlihat ragu dan sungkan saat ia baru saja menginjak pedal rem mobilnya, sementara Sean sudah bersiap turun. Lelaki paruh baya itu secepatnya memutar bahunya, menoleh ke arah belakang. “Tuan Sean!” panggilnya.

“Ada apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status