Share

Kecemasan Zia

Sean mengerutkan dahinya. Kemudian ia mencoba menahan diri untuk tak tertawa. Gadis kecilnya sepertinya memang sedang cemas.

“Memangnya kalau kamu hamil kenapa?” tanya Sean seraya menyilangkan kedua tangannya di hadapan dada.

Sayangnya wajah cemas Zia makin membuatnya terlihat menggemaskan. Kedua ujung bibir Sean mengkerut tak lagi bisa menahan dirinya untuk tak tertawa. Namun, Sean masih bisa menahan suaranya untuk tak mengeluarkan tawa.

“Paman! Aku serius dengan pertanyaanku,” suara gadis kecilnya merajuk.

Ya, Sean harus bisa menghilangkan rasa ingin tertawanya. Ia berdeham kecil untuk menyingkirkan perasaan tersebut. Gadis kecilnya benar-benar terlihat cemas dan mulai ketakutan. 

Sean menurunkan tubuhnya sembari memutar kursi Zia menghadap dirinya. Ia lalu berjongkok di hadapan gadis kecilnya yang masih duduk di kursinya. Tangan Sean meraih kedua t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status