Share

Pelayanan Zia Untuk Sean

Wajah Zia langsung tersentak. Kedua bola matanya berputar beberapa kali. Ia berusaha mencerna ucapan lelaki di hadapannya.

“Di kamar saya ada kotak obat,” jelas Sean menyudahi ekspresi bingungnya Zia.

Sayangnya, otak dan pikirannya sepertinya belum bisa mencerna secara sempurna penjelasan Sean. Benar, Zia masih sedikit kaku membayangkan tentang kamar pamannya. Tentu saja, ingatannya berselancar pada kejadian ciuman mereka di hadapan kamar Sean.

“Tapi di kamar aku juga ada,” sahutnya cepat.

“Baiklah kalau begitu,” 

Zia tersenyum canggung seraya berjalan lebih dulu menuju kamarnya. Sementara Sean tersenyum melihat wajah canggung gadis kecilnya. Ia mengekori Zia hingga ke kamarnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status