Share

Bab 35

Kami semua menoleh, terlihat Mbak Rosa dengan senyum mengembang tengah berdiri di dekat Mas Andra yang duduk di pinggir. Ah, aku jadi menyesal sudah menyuruhnya untuk duduk di pinggir.

"Kok diam? Aku nanya, loh," ucap Mbak Rosa karena tak ada satu pun suara dari kami yang mdnjawabnya.

"Mbak Rosa bisa melihat kami di sini, tentu lah kami ada di sini. Kalo tidak, apa Mbak pikir kami ini arwah? Maaf, Mbak, lebih baik Mbak duluan saja," jawabku pada akhirnya. Mas Andra tersenyum, hampir saja tertawa jika tidak aku cubit pahanya.

"Dih, kamu nyumpahin saya mati, Ning? Nggak lah ya, nanti Mas Andra malah nangis bombay karena di dunia ini nggak ada yang kaya aku. Ya kan, Mas?" tanya Mbak Rosa sambil memeluk lengan Mas Andra. Anehnya, lelaki itu malah diam saja. Seolah menerima perlakuan Mbak Rosa yang sudah di luar batas.

"Mbak, sudah bukan mahramnya. Jangan nempel gitu lah," ucap Kino, seakan membelaku.

"La h, aku ini masih istri Mas Andra loh. Ya meskipun secara hukum saja. Tapi aku in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status