Share

Bab 49

"Nining harus kasih pelajaran buat Mbak Rosa, Pak. Nggak rela rasanya dia sudah mengotori pikiran polos Keysha," ucapku.

"Bapak antarkan, ya?"

Aku melirik ke arah Keysha yang sudah tertidur di belakang, lalu mengangguk. Sepertinya menerima tawaran Bapak tidak lah buruk.

Berulang kali aku mengecek ponsel, namun nyatanya belum ada pesan ataupun panggilan dari Mas Andra. Apakah meetingnya belum selesai? Ini sudah lebih dari satu jam.

"Hati-hati ya, Pak."

"Iya, kamu juga hati-hati, Nduk."

Mobil yang dikendarai Bapak melaju meninggalkan aku yang sudah berdiri di depan kantor polisi. Membayangkan bagaimana wajah Mbak Rosa, membuat aku ingin sekali mencakarnya.

"Aw!" Perutku mengencang. Astaghfirullah, sabar, Ning. Kontrol emosimu, jangan sampai kejadian yang lalu terulang kembali.

Aku masuk dengan hati berdebar, karena baru kali ini aku masuk ke kantor polisi. Seorang polisi menghampiriku, mungkin karena melihatku yang tengah kebingungan.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu?" tanyanya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status