Share

Bab 24 (Kenyataan)

Dengan sigap, anak buah juragan Dadang itu menarik paksa tangan Wina dan menyeretnya masuk.

Aku sudah tak tahan lagi melihat penindasan terjadi di depan mataku.

"Lepaskan dia!" teriakku lantang. Seketika pandangan mereka beralih ke arahku.

Laki-laki yang yang bernama juragan Dadang itu pun menatap tajam ke arahku, kemudian tersenyum miring, senyuman yang lebih mirip di katakan seringai.

"Jangan ikut campur urusan kami, Bung." Juragan Dadang itu bangkit dan mengucapkan itu padaku.

"Tentu aku harus ikut campur," sahutku.

"Mas, saya ucapkan terimakasih atas sumbangan yang tadi Mas berikan, tapi Mas tak perlu ikut campur urusan kami." Bu Warsih ikut bicara.

"Lepaskan! Jangan kasar sama perempuan," desis Dimas tepat di samping telinga pengawal Juragan Dadang itu.

Namun laki-laki tegap itu tetap bergeming, ia mencengkram erat tangan Wina. Hingga Wina meringis pasti ia merasakan sakit di pergelangan tangannya.

"Lepaskan dia! Aku bilang!" Lagi aku berkata lantang.

Sontak wajah Juragan Dadan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status