Share

BAB 32 Tatapan Cinta

Malam itu Faiz pulang larut, Larasati sudah menunggunya di teras rumah, sambil mondar-mandir ia bermaksud mengadukan sikap Kinan pada dirinya siang tadi, Larasati tidak terima dituduh mencuri uang Faiz. Mobil avansa milik faiz, berhenti di garasi rumah, terlihat pria itu turun dari mobil, wajahnya terlihat letih dan lelah.

“Ibu, kenapa diluar, udara dingin, nanti Ibu masuk angin,” ucap Faiz, sambil berjalan ke arah ibunya.

“Ibu mau bicara denganmu, duduklah sebentar,” suruh Larasati sambil menarik tangan Faiz dan menyuruhnya duduk di kursi teras.

“Ada apa?”

“Siang tadi, aku masuk ke kamarmu dan mengambil uang dari almari pakaianmu, tapi Kinan marah, ia menganggap ibu mencuri, biasanya ‘kan seperti itu, ibu selalu mengambil uang dari almari, dulu Rania tidak keberatan jika aku mengambil uangmu,” protes Larasati kesal.

Faiz menatap sang ibu dengan ekpresi datar. ”Jangan samakan Rania dan Kinan, Bu. Jelas beda Kinan itu wanita perkerja, ia merasa apa yang ada di rumah ini juga miliknya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status