Share

Keluyuran

Bastian merengut mendengar jawaban Intan yang menganggap pendapat Baskoro tidak penting. Baginya figur ayah sangat mendominasi pikirannya.

"Bukankah kesopanan itu sangat penting, Mommy? Kenapa Mommy bilang begitu?" lirihnya tapi masih bisa terdengar di telinga Intan.

"Baik, nanti saja Mommy akan menelpon kembali."

Intan menuju Mansion, hari semakin sore dan ia harus berjuang bersama Indra sendiri untuk mempersiapkan acara sederhana itu. Ia bisa melihat kebahagiaan ayahnya lagi setelah sekian lama hidup menduda. Ia juga bisa melihat Anita selalu tersenyum saat Abraham menatapnya.

Lalu ia mendekati Indra yang termenung di balkon lantai atas seorang diri. Anak itu pasti sedang memikirkan Mellisa dan apa yang mereka hadapi saat ini.

"Apakah kau masih memikirkannya? Memikirkan apa yang harus kau lakukan saat ini?"

"Kak, aku merasa sangat patah hati," katanya pelan, hatinya seperti tertusuk duri.

"Kenapa? Apa kau akan membuat Mellisa merasa guncang dan merasa bersalah kepadamu? Kalau begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status