Share

🌸🌸🌸

Pukul 7 pagi Shaka sudah berdiri di depan pintu gerbang rumah Nafisah. Dengan wajah memelas pria itu meminta sarapan.

"Aku bahkan tak sempat sarapan karena tak sabar ingin menjemput kalian," tuturnya sendu begitu Nafisah membuka pintu.

"Silahkan tunggu di kursi teras, akan aku ambilkan makanan. Tapi seadanya Ya!" kata Nafisah.

"Bahkan jika kamu memberiku nasi dan garam aku akan memakannya dengan senang hati," jawab Shaka yang langsung membuat Nafisah memutar matanya jengah.

"Selamat pagi Pak Shaka," sapa Qiara. Bocah kecil itu sudah rapi dengan jaket dan celana jeans juga topi khas untuk dipakai saat cuaca dingin.

"Wah... cantik banget." Puji Shaka. "Tapi sayang panggilannya kok kurang enak di dengar." Lanjutnya dengan ekspresi sedih.

"Disuruh Bunda, katanya mulai sekarang harus panggil Om Shaka dengan panggilan 'Pak' dimanapun dan kapanpun." Bisikan gadis kecil itu sambil sesekali melirik kearah pintu ruang tamu takut jika Bundanya tiba-tiba muncul.

"Oh...." Shaka mengangguk. Ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status