Share

25 Hanya Sebagai Kakak Ipar

Kedua mata Gennaro masih terfokus pada ponselnya.

“Atau gini aja, deh. Aku minta tolong kamu buat nganterin Kak Freya bisa, Yo?” tanya Gennaro tiba-tiba.

“Eh??” Deo melongo sebentar. “Aku?”

“Iya, aku ada kerjaan penting banget soalnya. Kamu nggak usah khawatir soal bensin, Yo.” Gennaro mengeluarkan dompetnya dan menarik sedikitnya lima sampai tujuh lembar uang seratus ribu rupiah dari dalamnya.

“Bukan masalah bensin, Kak ...” Deo sebetulnya sudah menyatakan penolakan, tetapi dia bingung memilih alasan yang tepat.

“Ini ya uang bensinnya, Yo.” Gennaro menyerahkan uang itu langsung ke tangan Deo. “Tolong anterin Kak Freya dulu, ya? Frey, aku jalan lagi ya? Biar Deo yang anter kamu.”

Mau tidak mau Freya mengangguk, kemudian mencium tangan Gennaro sebelum suaminya kembali ke kantor dan meninggalkannya berdua dengan Deo di ruang tamu.

“Kak, mending Kakak pesen ojol aja. Entar duitnya biar aku balikin ke Kak Aro,” usul Deo cepat-cepat.

“Jangan Yo, tadi kan Mas Aro nyuruh kamu buat nganterin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status