Share

bab 47

"Darimana kamu tahu?" tanya Hanif. Kini nada suaranya semakin melunak, ia bahkan tidak sempat curiga terhadap wanita paruh baya tersebut.

"Tidak perlu kamu tahu darimana aku tahu, intinya yang meneror rumahmu waktu lalu adalah mertuaku."

"Tidak ada bukti sama saja berbohong," sungut Hanif. Walaupun hatinya ragu, tetapi ia tidak bisa langsung mempercayai ucapan lelaki itu. Apalagi melihat Murni hanya diam saja, hal itu membuatnya bertanya, apa Murni juga tahu perihal ini.

"Terserah kalau tidak percaya."

Setelah mengatakan itu, Beni pun pamit dan mengajak istrinya itu untuk pulang. Ternyata berlama-lama di rumah Hanif mampu membuatnya merasa kesal. Tak bisa dipungkiri, ia memang sangat membenci sosok Hanif karena dianggap sebagai penghalang balas dendamnya waktu lalu.

"Apa benar yang dikatakan Beni, Mas? Aku belum bisa mempercayainya, masa ibunya Mbak Murni sampai sejauh itu berbuat," ucap Tania.

Sedangkan Hanif sendiri masih diam, ia mengatur nafasnya yang naik turun karena menahan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status