Share

Chapter 76

Khalifa memasuki halaman rumahnya dengan tergesa-gesa. Sampai di pintu utama ia langsung masuk setelah mengucapkan salam.

“Bi Wawa?” Khalifa memanggil namun tak ada sahutan apapun. Memilih untuk melihat keadaan Khanza, Khalifa menaiki anak tangganya untuk sampai ke atas.

Pintu Khanza tertutup rapat saat Khalifa sudah berdiri di depan kamarnya. Hendak mengetuk pintu namun Khalifa urungkan.

“Apa yang akan aku lakukan jika aku masuk dan bertanya keadaan padanya?” gumam Khalifa. “aku bahkan tidak terlalu dekat dengan saudaraku sendiri. Bagaimana aku bisa sekhawatir ini?” Pikiran Khalifa mendadak berkecamuk.

“Tidak. Lebih baik aku membiarkannya saja. Toh dia tidak akan membutuhkan aku. Selain itu … aku sendiri yang memang enggan untuk bertemu Khanza. Aku … aku membencinya!” Khalifa memilih abai, tidak peduli pada keadaan Khanza yang entah apa di dalam sana.

Khalifa memilih pergi, kali ini tidurnya benar-benar terganggu membuat Khalifa merasakan ngantuk kembali. Namun, sesaat Khalifa i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status