Share

Chapter 87

“Kenapa kau ada di kamarku, Khalifa….”

Deg!

“Khanza?”

Jantung Khalifa bertalu kian cepat. Sangat-sangat cepat. Mendadak tenggorokan kering, kakinya gemetar. Seperti maling yang kepergok sang pemilik, itulah yang dirasa Khalifa.

“Za … ada hal yang pengen aku bicarain.” Dengan penuh keberanian itu, Khalifa membuka suara. Sumpah, walau Khanza adalah saudaranya namun untuk berbicara langsung dengan Khanza cukuplah tegang. Ya, masalahnya keduanya memang sudah jarang berkomunikasi. Apalagi ditambah Khanza yang selalu dingin padanya, memasang raut marah.

“Aku bertanya, apa yang sedang kau lakukan di kamarku?” tanya Khanza dengan suara datarnya.

Khalifa mengeratkan genggaman pada sebuah gelang. Jantungnya benar-benar seperti diajak main dengan hantu.

“Sebenarnya … Za. Aku ….” Khalifa hendak membuka suara, namun tak sengaja pandangan matanya jatuh pada Aavar yang berada di anak tangga. Pria itu naik ke atas.

Gawat!

Khalifa tidak ingin masalah ini menambah sampai Aavar. Ia ingin menyeles
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status