Share

Chapter 84

***

“Di sini suhunya dingin, jadi pastikan kalian harus memakai syal, serta jaket yang tebal ya,” ucap Aavar pada kedua kembar. Kini mereka berada di rumah kediaman Aavar yang memang tinggal di Amerika. Perusahaan yang dibangun Aavar melenjit besar di sini, pria yang masih lajang itu sukses di usia mudanya.

“Oh iya, Kinar. Lusi enggak ikut?” tanya Aavar setelah sadar bahwa tak ia temukan Lusi.

“Bibi Lusi kan lagi ujian sekolahnya, jadi nggak bisa ke sini lah,” jawab Khalifa menjawab pertanyaan Aavar yang seharusnya Kinara jawab.

“Ahaha, begitu, padahal ajak aja, Om rindu sama dia,” celetuknya berhasil membuat Kinara mengernyit, menaikan salah satu alisnya.

“Ahahah, aku bercanda.”

“Cieee, om Aavar nanyain Bibi Lusi. Hahahah. “ Kedua kembar itu tergelak tawa. Cekikikan cukup lucu.

“Mereka yang bilang ya, Kinar. Bukan aku lho.” Seakann tahu tatapan Kinara, Aavar hanya cengar-cengir tak jelas.

Kinara hanya tersenyum, tidak membalas atau membuka suara. Yah masalahnya Ia sudah tau bag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status