Share

Chapter 83

“Sakit Pa….” Khanza menangis tertahan, suaranya tercekat akibat tangisan itu.

Sakit, sesak, perih, Aarav begitu pilu mendengar nada suara yang dikeluarkan oleh Khanza, amat memilukan. Teringat bagaimana dulu ia sering menangis, menahan sakit yang selalu dirasa tiap hari. Mamanya memperjuangkan dirinya agar bisa menemukan jantung yang cocok, berbagai tempat, namun jantung yang cukup langka membuat Mamanya dahulu begitu susah dalam menemukan. Dan sekarang semua itu harus dialami pula oleh putrinya. Aarav … belum bisa menemukan jantung yang cocok untuk Khanza.

“Yang sabar ya, Papa janji, Papa bakal cari jantung yang cocok buat kamu. Sampai Papa bisa menemukannya, kamu pasti bakal sembuh lagi putriku.”

“Kapan?” tanya Khanza dengan suara parau.

Aarav terdiam.

“Papa sering keluar kota, Papa selalu janji bakal dapetin jantung buat Khanza sembuh. Tapi sampai sekarang … Papa selalu berbohong. Jantung Khanza semakin sakit, Pa….”

Aarav benar-benar bungkam. Anak kecil seperti Khanza tidak bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status