Share

79

Bagian 79

            Bahagia sekali rasanya. Air mataku sampai menitik saking terharu. Mas Vadi, ah, ya … aku tak akan lagi menyebutnya dengan dr. Vadi lagi di sini. Bagiku, dia bukan dokter lagi, melainkan … kekasih hati. Maaf, jika aku terlalu berlebihan. Rasa bahagiaku betul-betul membuncah saat memandang sematan cincin bermata berlian yang sangat indah ini.

            “Makasih, Mas,” kataku sembari mengusap air mata dengan telunjuk.

            “Sama-sama. Kamu suka?” tanyanya dengan suara yang lembut.

            Aku mengangguk antusias. Tentu saja aku sangat suka. Tak peduli berapa harganya, yang membuat barang ini sangat bermakna adalah cara pemberiannya. Mendadak, jauh dari kesan romantis, te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status