Share

82

Bagian 82

            Kami tiba di depan halaman rumah mewah milik Mas Vadi dengan sosok wanita berambut pendek seleher tengah duduk menanti di kursi teras. Mas Vadi tampak tergese turun dari mobil, sampai-sampai abai terhadapku yang duduk di sampingnya. Tak ada sepatah kata pun dari bibirnya. Entah itu berbasa basi untuk mengajakku turun bersama, atau minta izin untuk bicara empat mata dengan mantan kekasihnya tersebut.

            Siapa yang tak bakal sakit hati? Oke, aku pikir, akulah yang posesif dan terlalu sensitif. Namun, salahkah aku jika bersikap begini, saat kami memanglah sepasang kekasih yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan?

            Aku keluar dari mobil dengan langkah yang gontai. Kubanting pintu mobil agak keras, meskipun Mas Vadi enggan peduli dan lebih memilih setengah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status