Share

Mei 25

Mei sudah mulai mengantuk. Beberapa kali dia tampak menutupi mulutnya saat menguap.

“Tidurlah kalau mengantuk! Aku akan berjaga.” Erik mengelus rambut Mei dengan lembut.

Mereka berdua masih berada di dalam mobil di seberang club milik Toni. Seperti rencana sebelumnya, mereka akan mengintai pria dingin dan dominan tersebut lalu mengikuti ke mana dia akan pergi dengan harapan mereka akan menemukan sesuatu.

Mei menggeleng. “Aku akan membeli kopi saja.”

“Mei, jangan dipaksakan! Kalau kamu terlalu capek, kamu akan sakit. Dan kau tidak akan bisa membalas pembunuh suamimu.” Erik mencoba memberi saran.

Mei menghela nafasnya. Dia emmang sudah sangat mengantuk. Bukan kerana dia lemah, tapi karena ini memang sudah pukul satu pagi. Dia sudah meminum dua gelas kopi. Wajar saja Erik mencegahnya untuk membeli satu gelas lagi.

“Kalau begitu aku ke toilet sekalian membeli air putih di mini market itu.” Mei menunjuk satu mini market yang kemarin dia datangi.

Erik pun mengangguk.

Tangan Mei segera membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status