Share

Bab 40

Karen sudah menunggu lama di kantor. Hari ini, dia mengenakan kemeja putih yang agak transparan dengan rok sepan. Ketika melihat Brandon berjalan ke dalam ruangan, dia segera menyuguhkan secangkir teh. “Pak, Keluarga Limantara mengutus Martin untuk mengantar kontrak yang sudah ditandatangani. Apa Bapak ingin membacanya lagi?”

“Tidak usah!” Brandon bahkan tidak mengangkat kepalanya. “Suruh dia keluar! Kalau dia berani menginjakkan kakinya di perusahaan ini lagi, aku akan patahkan kakinya.”

“Baik!” Karen juga tidak berani bertanya alasannya.

Di ruang tunggu.

Saat ini Martin terlihat sangat muram. Dia merasa dirinya sangat sial. Tadi, dia malah ketemu dengan si pecundang itu. Sekarang, dia malah sudah menunggu hampir setengah jam di sini. Dia pun merasa kesal.

“Hei, apa ada orang di luar?!” jerit Martin.

Beberapa saat kemudian, seorang resepsionis berjalan ke dalam, lalu berbisik, “Pak, mohon jangan jerit-jerit di dalam perusahaan ….”

“Siapa kamu? Berani-beraninya suruh aku untuk jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status