Share

Bab 191. Mengajak Suami Ke Negara Capitol

“Adakah peribahasa yang lebih buruk dari tong kosong nyaring bunyinya?” tanya Alexander.

Berry yang bodoh tak mengerti kalau ucapan Alexander adalah sindiran untuknya. Dia malah melebarkan senyumnya dan berkata, “Saya sangat mahir dalam menganalisis data. Komunikasi saya juga bagus.”

“Saking bagusnya nilaimu paling rendah di tes kerja kemarin,” sindir Ayyara.

Berry kesal mendengar Ayyara malah menjelek-jelekkan dirinya di hadapan Alexander.

“Ah itu aku ngisinya asal-asal-an. Lebih baik langsung praktek daripada berteori,” kilah Berry.

“Aku akui mimpimu sangat tinggi. Kepandaianmu dalam memengaruhi orang lain juga lumayan bagus. Kamu pantas mendapatkan penghargaan,” ucap Alexander.

Berry yang mendengar itu merasa bahagia sampai-sampai dia nyaris tak sadarkan diri.

“Terima kasih pujiannya. Saya merasa tersanjung. Bukannya aku mau menyombongkan diri, aku bisa diandalkan jika diberikan kepercayaan,” ucap Berry, memberikan senyuman meyakinkan.

Berry begitu yakin pria tua itu akan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
raja ini jagoan kelahi apa tdk ya? krn biasanya di novel ttngga pewaris itu jagoan
goodnovel comment avatar
Marjono Marjono
belum layak jadi penulis,belum kelarin cerita sok sokan di tawarin,begitu di baca kelamaan updatenya
goodnovel comment avatar
Wawang
lama sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status