Share

Bab 154. Calia berdarah.

Rendi Sungguh kebingungan. Dia menengok ke kiri dan ke kanan untuk mencari keberadaan Fiah diantara orang orang yang masih duduk duduk di teras toko lainnya. Dalam pikirannya, siapa tau saja Fiah nyelip diantara Mereka. Kan badan Fiah kecil.

Tapi Rendi tetap tidak dapat menemukan keberadaan Fiah, sekarang dia meremas rambutnya.

Kemudian dia kembali mencoba menelpon Fiah, tapi tetap saja Panggilannya tidak diangkat.

"Ya Allah… Kenapa aku bisa seceroboh ini?" Rendi mulai penuh penyesalan. Kenapa tadi mesti pakai acara masuk ke rumah Tania dan malah menanggapi obrolan orang tua Tania yang ngalor ngidul nggak jelas itu. Sempat menjodoh jodohkan dirinya sama Tania segala.

Tania memang cantik dan seksi sih? Tapi maaf aja, aku tidak tertarik. Kan aku lagi belajar kerja untuk menyusun masa depan cemerlang, baru setelah itu cari wanita yang cantik serta setia. Kayak Mbak Dinda hehe.. Janda juga nggak apa. Ngikutin jejak Mas Riko. Yang penting kan, bahagia.

"Astaga!" Rendi memukul kepalanya se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status