Share

Bab 155. Kebahagiaan mereka diuji.

Dinda yang sudah keluar dari kamar mandi langsung berlari."Apa, Mas?"

Dia menatap Riko. Tangan Riko gemetaran mengangkat dagu Calia. Darah berwarna merah hitam, mengalir dari hidung Calia.

Tidak ada yang dipikirkan Riko lagi sekarang selain cepat membawa Calia ke rumah sakit.

Riko berjalan dengan cepat menuruni tangga sambil menggendong Calia, sementara Dinda mengikuti dari belakang.

Rendi dan Fiah sudah berangkat sejak tadi.

Riko segera membuka pintu mobil untuk Dinda dan mengulurkannya Calia pada istrinya. Riko kemudian menyusul dan segera tancap Gas.

Dia melirik Dinda yang sudah menangis.

"Mas, Calia kenapa?"

"Tenanglah, Dinda. Mungkin karena Calia terlalu panas, bisa jadi itu penyebab dia mimisan." Riko membelai lembut kepala Dinda. Dia tau jika istrinya tengah sangat khawatir.

Dalam hati, Riko juga sangat khawatir. Dia bahkan berpikir, jika Calia mempunyai suatu penyakit berbahaya.

Riko bahkan teringat mendingan Alex, biar bagaimanapun juga gen dari Alex bisa saja menurun pada p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status