Share

155. Sosok Mengganggu Hati

Hari berganti malam, Adnan tengah mengerjakan tugas sekaligus mengulang materi sekolah di kamarnya bersama Nadhin yang tampak telah tertidur pulas. Sementara itu, Nadina tampak sibuk di ruang tamu dengan satu laptop di meja dan beberapa berkas kepengurusan pondok.

“Nadina, sudah malam, Nak! Lanjutkan saja besok.” Aminah berjalan mendekati Nadina lalu duduk di hadapan menantunya itu dan mengamati betapa sibuknya Nadina detik itu.

“Tinggal sedikit lagi, Umi. Sekalian saja Nadina selesaikan sekarang. Takut besok tidak sempat mengerjakannya,” papar Nadina sebentar melirik Aminah lalu kembali fokus dengan pekerjaannya di meja itu.

“Kamu dan putramu sama saja. Kalau tidak diperingatkan tetap berada di balik meja dan membaca buku juga deretan tulisan itu seolah tanpa rasa lelah!” pekik Aminah.

Nadina segera mengangkat kepalanya memandang Aminah.

“Lho, Adnan belum tidur, Umi? Tadi Adnan sudah pamit untuk tidur, bahkan Nadina sudah mengantarnya ke atas ranjang bahkan menunggu hingga Nadhi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status