Share

154. Sosoknya

“Mas Nadhif?” lirih Nadina kini menatap lurus pemuda yang berjalan di sebelah putranya itu.

“Ibu!!” teriak Adnan lalu segera berlari ke arah Nadina usai melepaskan tangannya dari genggaman tangan pemuda itu dan meninggalkannya.

Adnan memeluk Nadina yang masih terpaku melihat sosok yang kini berada di hadapannya itu, sosok itu tampak samar tersenyum sementara ia mengernyit tak percaya meskipun jantungnya berpacu amat kencang.

“Assalamualaikum, Ibu! Adik Nadhin!” pekik Adnan langsung meraih tangan sang ibu dan menciumnya meskipun perhatian Nadina tak sedang ada padanya.

“Kak Adnan! Aba!” pekik Nadhin.

“Aba?” lirih langsung membuat Adnan tersadar dengan seseorang yang baru ia tinggalkan di belakangnya.

“Oh iya! Ibu! Adik! Itu– itu bukan Aba!” pekik Adnan bersamaan dengan sang pemuda yang mendekati Nadina dan kedua anaknya itu.

“Assalamualaikum, Ibu Nadina!” pekik pemuda itu sembari sedikit tersenyum.

“Waalaikumussalam. Mas Nadhif?” lirih Nadina. Matanya kini mulai tampak berair.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status