Share

177. Menjaga Jarak

Dengan penuh rasa tak enak hati, canggung bercampur ragu, akhirnya Rayyan dapat menuntaskan apa yang ingin ia katakan. Ia menjelaskan semua yang ia dengar dari pemuda bernama Sadewa itu.

Sementara ia terus memaparkan, Ali pun tampak terus mendengarkan seolah semua ini tak begitu mengejutkan untuknya. Pria paruh baya itu terus tampak mengangguk menyimak apa yang Rayyan tuturkan.

Ali meregangkan tubuhnya begitu Rayyan selesai dengan ceritanya. Pria paruh baya itu sejenak meraih teh yang ada di meja dan menyeruputnya sedikit. Tarikan napas yang diambil Ali tampak lebih kencang dan berat.

Rayyan yang menunggu pria paruh baya di hadapannya itu memberikan komentar tampak terus menerus menelan salivanya khawatir.

“Apa yang kamu dengar dari Sadewa memanglah benar, Nak Rayyan. Semua itu pernah menimpa pernikahan putra dan menantu kami. Tapi atas izin Allah, semua bisa kembali dengan baik. Nadina dan Nadhif telah hidup bahagia bersama dengan putra dan kandungan Nadina saat itu.”

“Umi sempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status