Share

98. Apapun yang Terjadi

Nadhif kembali ke kamar inap sembari berjalan pelan. Matanya melihat bagaimana kedua orang tuanya dengan cemas memandang Nadina yang belum sadarkan diri.

“Nadina harus baik-baik saja ya, Nak! Umi tidak ingin Nadina kenapa-napa. Nadhif membutuhkan Nadina. Kalian juga harus memiliki anak-anak yang sholeh-sholehah lalu hidup bahagia bersama, yah!” bisik Aminah.

“Bagaimana aku bisa mengatakannya sekarang? Apakah semuanya akan baik-baik saja setelah ini?” batin Nadhif.

“Nadhif!” celetuk Ali yang pertama kali menyadari keberadaan Nadhif di ruangan itu. Dengan segera Nadhif menghapus air matanya dan berjalan ke arah abinya.

“Bagaimana kata dokter? Nadina baik-baik saja bukan?” tanya Ali.

“Nggih, Abi. Nadina baik-baik saja. Nadina masih harus di rawat di sini dan melakukan beberapa pengecekan sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. Abi dan umi tidak perlu khawatir,” tutur Nadhif.

“Syukurlah kalau begitu. Umi dan Abi akan kembali ke pondok untuk mengambil beberapa keperluan untuk di sini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status