Share

PENGANTIN BARU

Setelah perbincangan singkat itu, mereka pun sama-sama terdiam, dan menikmati sisa makanan nya masing-masing.

Tiga menit kemudian, acara makan siang itu pun selesai, dan aleeza segera membereskan meja makan. Sementara itu, Reyhan mencuci tangan dan beranjak menuju kamar.

Selesai membereskan meja makan, aleeza menyusul Reyhan menuju kamar. Ia tampak sangat gugup, karena sebelumnya belum pernah dekat dengan cowok yang bukan mahram nya sama sekali.

Kriet... 

Suara pintu terbuka. Menampakkan Seseorang laki-laki  tampan yang hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih.

Laki-laki yang baru saja sah menjadi suami Aleeza itu pun tersenyum ke arah wanita cantik yang baru saja membuka pintu.

"Sudah dek? " Tanya Reyhan.

"Sudah mas, " Jawab Aleeza.

Kedua sejoli itu pun tampak saling mengenal. Mereka berbincang dengan akrab.

"Mas, tidur yuk!! Aleeza sudah ngantuk berat nih!" Ucap Aleeza.

"Hayuk sayang... " Jawab Reyhan dengan sangat lembut dan sedikit menggoda, hingga membuat pipi Aleeza bersemu.

Melihat kelakuan sang istri yang tampak Malu-malu, membuat Reyhan sangat gemas.

 Huft.... Aku benar-benar ingin melahap mu sekarang ini, lihat saja sayang... Nanti malam aku akan meng eksekusi mu.  Batin Reyhan.

Karena kelelahan, akhirnya mereka berdua pun  tertidur sangat pulas. Dan tanpa sadar, mereka pun tidur sambil berpelukan.

.........

Hoam....

Aleeza terbangun karena merasakan ada sebuah tangan kekar yang memeluk pinggang nya.

Untuk beberapa saat, ia kaget karena ada Reyhan yang sudah tidur di sampingnya dan memeluknya, hampir saja ia teriak, jika kesadaran tak segera menguasai nya.

Huft... Hampir saja aku lupa, jika ia sudah menjadi suami ku. 

Aleeza pun mencari ponsel nya, untuk melihat jam. Sebenarnya, di kamar wanita cantik itu, ada jam dinding, namun karena ia sudah terbiasa melihat jam di ponsel, kebiasaan itu tak pernah hilang.

Mata gadis itu seketika terbelalak karena jarum jam sudah menujukkan pukul empat sore.

Astaghfirullahalazim....

" Mas, bangun.... Ayo mandi dan sholat Asar " Ucap Aleeza sambil menggoyangkan tubuh Reyhan.

Reyhan yang masih terlelap pun perlahan membuka kedua mata nya. Dan laki-laki itu pun tersenyum karena h yang pertama kali ia lihat saat membuka mata adalah wajah cantik istri nya.

" Mas, kok malah senyum senyum sendiri sih?? Sudah jam empat ini, ayok mandi dan sholat Asar. Setelah itu, kita harus menemui para tamu di depan " Ucap Aleeza.

" Hehehe iya sayang... " Jawab Reyhan cengengesan.

Mereka berdua pun segera keluar kamar. Aleeza mengantarkan Reyhan menuju ke kamar mandi dalam, sedangkan ia sendiri memilih untuk mandi di luar.

Empat puluh lima menit kemudian, mereka berdua sudah berdiri di depan dengan anggun, menyalami setiap tamu yang datang. Dan sesekali, mereka juga bercanda dan tersenyum menanggapi godaan dari para tetangga.

" Mbak Aleeza,duduknya itu mepet sama suami nya dong, jangan di kasih jarak gitu" Ucap mbak binti.

" Hehehe, iya mbak" Jawab aleeza sambil nyengir.

Reyhan yang faham arah pembicaraan itu pun semakin merapatkan posisi duduknya pada Aleeza. Dan mereka berdua sama sama bertatapan lalu tersenyum.

" Samawa ya Al, huhuhu... Akun di tinggal duluan " Ucap Azura sambil menyerahkan sebuah kado berbungkus merah pada Aleeza.

Aleeza pun tersenyum melihat kelakuan sahabat seperjuangan nya itu.

" Makasih ya zur, percayalah... Tahun berikutnya kamu yang akan nikah. Btw, makasih ya kado nya" Jawab Aleeza.

Mereka berdua pun berpelukan ala teletubbies yang membuat Reyhan tak bisa menyembunyikan senyum nya.

Ya Alloh.... Istri ku benar-benar menggemaskan. Masih seperti bocil. Semoga, aku yang lebih tua dari nya, lebih dewasa menghadapi sikap nya.  Ucap Reyhan dalam hati.

Laki-laki itu merasa sangat bersyukur, pasalnya... Ia tak pernah menyangka akan menikah dengan Aleeza. Sebelumnya , ia beberapa kali mengkhitbah gadis, namun belum pernah berhasil, dan hasilnya nihil.

Tuhan maha adil, dan maha Tahu mana yang benar-benar di butuhkan dan cocok dengan hamba nya. Hingga akhirnya, Alloh menjodohkan nya dengan salah seorang santri dari sebuah pondok pesantren di Jawa Timur, selain cantik, wanita yang baru di halalkan nya itu juga termasuk salah satu santri hafidzah, ia baik, pandai dan tentu saja ber akhlak.

Ya Alloh.... Terima kasih banyak atas semua yang telah Engkau atur kan untuk ku. 

 Berkali-kali, rasa syukur itu terucap dari hati yang paling dalam.

Semakin sore, tamu yang berdatangan semakin banyak. Alunan sholawat dari sound system yang sedang di putar pun semakin terdengar merdu. Suasana di rumah shohibul hajat itu benar-benar syahdu.

Di bagian dapur, para emak emak yang bertugas membungkus nasi dan lauk pauk asik berghibbah sana sini. Begitu juga dengan para tetangga yang membantu di bagian per jajanan, mereka juga asyik dengan dunia nya sendiri. Sesekali terdengar suara mereka yang mengomentari menu masakan atau jajanan yang si suguhkan ke depan. Sementara itu, di depan sana... Para cewek-cewek penerima tamu tampak cantik maksimal. Sesekali, mereka melirik ke arah cogan yang datang. Aleeza dan Reyhan pun tampak terus tersenyum pada setiap tamu yang datang.

.............

" Aih.... Capek banget.... " Ucap Aleeza sambil merebahkan diri nya.

Reyhan yang sejak tadi bermain ponsel pun melihat ke arah Aleeza, lalu meletakkan ponsel nya di atas meja nakas.

Malam semakin larut, para tamu sudah mulai sepi, menyisakan para bapak bapak dan pemuda desa yang tidak tidur dan mengobrol bersama papa Aleeza.

Suasana langit yang cerah dan angin bertiup sepoi-sepoi, membuat siapapun betah berada di luar rumah hanya untuk menikmati malam di temani secangkir kopi.

Namun, di dalam kamar pengantin itu, tampak terasa sekali rasa canggung dan gugup yang melebur menjadi satu.

" Dek, sudah tidur? " Tanya Reyhan.

" Belum mas" Jawab Aleeza.

" Hem, sudah ngantuk belum?? " Tanya Reyhan lagi.

" Tadi sudah, tapi sekarang enggak ngantuk lagi" Jawab Aleeza jujur.

Dalam hati, Reyhan benar-benar terkikik, pasalnya... Sang istri sangat jujur dan polos.

" Dek.... " Panggil Reyhan. Kali ini, ia sengaja membuat suara nya menjadi lebih manja dan endel.

" I, iya mas... " Jawab Aleeza gugup.

Sebenarnya, Aleeza benar benar sudah mencoba menghilangkan gugup dan menetralisir detak jantung nya. Namun, sepertinya usaha Aleeza sama sekali tidak membuahkan hasil.

Tangan Reyhan pun mulai ter ulur dan menyentuh puncak kepala Aleeza. Ia menarik hijab yang membungkus kepala wanita cantik di sampingnya itu.

" Apakah kamu tetap berhijab saat tidur?? " Tanya Reyhan.

" Tidak mas" Jawab Aleeza.

Hijab itu pun terbuka, dan menampakkan rambut panjang Aleeza yang menjuntai ke bawah.

" Subhanallah.... Sungguh indah ciptaan Mu gusti... " Ucap Reyhan lirih, namun masih bisa Aleeza dengar.

Dengan perlahan, tapi pasti... Reyhan mulai menyentuh wajah istrinya, ia mengusap lembut kedua pipi Aleeza, dan mendaratkan kecupan yang sangat dalam pada dahi istrinya.

Lalu, ciuman itu semakin turun ke arah pipi, hidung, dan mulut. Hingga akhirnya... Mereka berdua melakukan sebuah kenikmatan dunia yang sudah halal bagi mereka. Malam itu terasa sangat panjang dan mengesankan, karena ini adalah pengalaman pertama bagi kedua nya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status