Share

Terbalaskan

"Mm ... Mutia, ibuk juga ingin menyampaikan niat baik Ustadz A Im."

"Niat baik apa, Buk?"

"Beliau ingin mengkhitbahmu, Nak. Ya, beliau sebenernya takut untuk menyampaikan ini. Khawatir kamu akan tersinggung."

Degh.

Dag dig dug

Aku harus jawab bagaimana ini.

"Sebenernya ... sebenernya Mutia-"

Aku menelan saliva yang terasa sangat berat dalam kegugupan. Keremas telapak tangan satu sama lain. Bagaimana ini.

'Ya Allah, netralkan degup jantung ini.'

"Kamu tidak perlu lansung menjawabnya, Nak. Namun, menurut ibuk, Ustadz A Im itu orangnya baik, sholih, terutama dia penyayang. Ibuk merasa, kamu akan bahagia hidup bersamanya."

Aku masih diam, bingung mau menjawab apa. Apapun jawabanku, tentu akan bisa secepat kilat sampai pada ustadz yang dipanggil "Ustadz A Im" itu.

Kupandangi pria tinggi semampai, berkulit putih, juga berambut ikal itu. Dia tengah asyik bermain bersama lima orang an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
LItanirawati Radjamuda
jd malas baca....satu bab nya cuma brapa baris.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status