Share

33. Lala dan Lulu

"Ris, gue udah cafe ya dengan Rizal, lo di mana?" tanya Karin melihat jam di tangannya Risti sudah telat lima belas menit dari waktu perjanjian.

"Bentar lagi sampe kok tungguin ya," balas Risti di seberang sana.

"Yang, aku kok deg-deg an mau ketemu Mbak Risti, lebih horor dari pada ketemu ayah dan ibu kamu." Rizal bergidik.

"Emangnya sahabat gue pocong," rajuk Karin sambil manyun.

"Jangan manyun gitu dong ah, ntar tambah ubannya lho," goda Rizal.

"Ishh, apaan sih?" Karin terlihat kesal dengan sikap Rizal.

"Maaf ya Mbak Karin sayang, jangan ngambek dong." Karin masih menghindarkan pandangannya dari mata Rizal.

Cuupp

Secepat kilat Rizal mencium pipi gembil milik Karin.

"Ihh ... jangan cium-cium!" Karin mengusap kasar pipinya.

"Waduh, masih sore udah mesum aja nih calon penganten." Suara bening Risti terdengar di telinga Karin dan Rizal, posisi mereka masih membelakangi Risti. Mereka pun menoleh.

"Kamuu Rizal?" tanya Risti.

"Rizal ini....!" mata Risti meminta penjelasan kepada Karin.

Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status