Share

Pendekatan

Setelah pertemuan itu Argi mencoba menghubungi nomor Dany, karena waktu itu hanya Dany yang memberinya nomor telepon.

[Hai Dany, apa kabar? Gue Argi anak SMA Tunas harapan, masih ingat kan?] tulis Argi dalam pesannya.

[Ingat donk, oke gue simpen nomor lu ya] Dany membalas pesan yang baru masuk lewat aplikasi hijau miliknya.

[Apa kabar temen lu Dan?]

[Temen gue? Siapa? Banyak sih temen gue.] balas Dany pura-pura tidak mengerti maksud pemuda itu, padahal sudah jelas temennya siapa lagi kalau bukan Lena.

[Magdalena, boleh minta kontak dia?]

Dany berpikir sesaat, memang dari awal dia bertemu dengan Argi, dia sudah menaruh perasaan lebih, ditambah lagi ketika mendengar suara serak khasnya sungguh siapa kaum hawa yang mampu menolak pesona itu. Namun kemudian dia berpikir untuk tidak egois, Lena adalah sahabatnya, kalau ada pemuda yang bisa membuat sahabatnya bahagia, maka Dany mampu mengalahkan rasa egoisnya, toh cinta tidak bisa dipaksakan begitu pikirnya.

[Ada Gi, ini gue send kontak Lena] balas Dany akhirnya, kemudian dia mengirim kontak sahabatnya ke pemuda itu.

Wajah Argi tersenyum bahagia, karena akhirnya ada jalan untuk mendapatkan hati gadis pujaannya.

[Thank you Dan] balas singkat Argi mengakhiri obrolannya.

Tanpa berpikir panjang dilihatnya kontak yang dikirim oleh Dany, dilihatnya foto profil yang tercantum, foto profil Lena yang tengah tersenyum manis. Sungguh pemandangan yang langka yang jarang ia temui, senyuman manis yang membuat Argi terus memikirkannya. Ya, Argi sudah jatuh cinta dan menginginkan gadis itu. Tanpa berpikir lama, dia langsung menelepon nomor Lena, berharap bisa mendengar suara gadis pujaannya itu.

Sekali, panggilan tak terjawab, diulang sampai tiga kali, masih tak terjawab. Akhirnya dia mengirim pesan karena panggilan tak terjawab.

[Halo, malam.. Lagi sibuk?]

Semenit, dua menit, sampai sepuluh menit tidak ada jawaban. Namun Argi tetap menunggu dan menatap layar ponselnya yang masih menampilkan kontak Lena, kadang dia melihat foto profil Lena yang tidak bosan-bosannya untuk dipandang.

Setelah tiga puluh menit akhirnya kontak gadis itu online, dan sedang mengetik. Itu berarti Lena tengah menjawab pesan dari Argi. Dengan hati berdebar Argi terus menunggu dan akhirnya.

[Ya malam, maaf dengan siapa?]

[Aku Argi anak SMA Tunas harapan,masih ingat?]

[Oh iya] setelah cukup waktu berpikir dan mengingat, akhirnya Lena ingat dan dia membalas singkat.

[Lena, sibuk? Aku ganggu ya?] pantang menyerah Argi mendekati gadis pujaannya itu.

[Gak sih, ada apa Argi?]

[Aku cuma ingin kenal sama kamu na, gak ganggu kan?]

[Ya Argi.]

Pesan berlanjut dari hari ke hari, dan hampir setiap hari Argi menghubungi Lena, dan dari jawaban Lena yang singkat-singkat, akhirnya Argi menawarkan diri untuk menjemput Lena sepulang sekolah keesokan harinya. Tapi dengan sopan Lena menolak dengan alasan tidak mau merepotkan.

Tapi semangat Argi sangatlah besar untuk mendekati gadis itu, keesokan harinya dia berencana sepulang sekolah untuk menjemput Lena di sekolahnya, tentunya setelah mengorek informasi dari sahabatnya Dany.

Setiap harinya Lena dan Dany selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Tapi hari itu Argi mengirim pesan ke Dany untuk meminta tolong agar dia bisa menjemput Lena dan mengantarnya pulang.

Siang itu, setelah pelajaran berakhir.

"Na, sorry nanti lu pulang sendiri ya, gue ada acara, lu pulang sendiri gak apa?" ucap Dany ketika jam sekolah berakhir

"Acara apa Dan? Kok lu gak ngajak gue?" Lena tampak bingung, karena gak biasanya teman sebangkunya memiliki acara penting.

"Acara percintaan, bosen gue jomblo terus, lu mau ikut?" cepat Dany berpikir dan akhirnya alasan itu yang terucapkan, karena yang dia tahu Lena tipekal orang yang tidak tertarik dengan acara ketemuan.

"Oke deh gue skip, gue pulang naik ojol aja." ucap Lena kemudian mulai membuka aplikasi pemesanan driver online di ponselnya.

"Ya udah gue duluan ya, Na." Dany pamit dan berlalu meninggalkan Lena yg masih berkemas.

***

Dilain tempat Argi sudah memarkirkan mobilnya di sisi gerbang sekolah Harapan Jaya. Dia menunggu gadis pujaannya keluar dari sekolah.

Beberapa saat kemudian dari kerumunan siswa-siswi yang berjalan keluar, Argi melihat sosok Lena yg berjalan sendirian, wajahnya yang ayu walaupun tidak ada senyum di bibirnya mampu membuat Argi semakin tersenyum bahagia.

Bagi sebagian siswi yang melintasinya, sesaat terpana melihat Argi yang terlihat gagah berdiri disamping mobil hitamnya. Mereka saling berbisik, siapa kira-kira cewek yang ditunggu pemuda itu.

Semakin lama langkah Lena mendekat ke gerbang sekolah, hingga akhirnya Argi memanggil nama gadis pujaannya.

"Lena.." ucap Argi seraya melambaikan tangan ke arah Lena dengan mengeluarkan jurus andalannya, senyuman manis seorang Argi. Dan akhirnya terjawab sudah bisik-bisik siswi yang tadi membicarakannya.

Lena sontak menoleh ke arah suara itu.

"Argi? Ngapain kesini, ada perlu?" Lena tampak bingung dengan kehadiran Argi yang tiba-tiba di sekolahnya.

"Aku datang jemput kamu, princess." ucap Argi percaya diri sambil berjalan menghampiri gadis itu

"Oh aku udah ada yang jemput. Itu dia udah nungguin." Lena menunjuk ke arah seberang jalan, pada lelaki yang mengenakan jaket hijau bertuliskan gojek dengan helm yang sama warna hijau berlogo.

Tanpa berpikir lagi, Argi menghampiri abang ojol dan merogoh uang di sakunya, berbicara sebentar ke abang ojol, dan memberinya uang, kemudian abang ojol pergi dengan motornya.

Lena semakin bingung, Argi yang melihat raut bingung Lena menghampiri gadis itu kembali.

"Kamu pulang sama aku ya, please kali ini jangan tolak ya." disatukannya kedua tangan di depan dada untuk memohon.

Lena tampak berpikir, karena tidak mau mengecewakan pemuda itu, akhirnya dia mengiyakan permintaannya.

'Yes! ' batin Argi bersorak, dengan semangat dibukakannya pintu mobil untuk Lena, ketika sudah memastikan gadis itu duduk dengan nyaman, dia tutup pintu mobil kemudian berlari kearah kemudi.

"Ok let's go"

Mobil pun mulai berjalan meninggalkan area sekolah.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status