Share

Bab 26: Harapan dalam Tangisan

Ruang tunggu rumah sakit sangat lengang. Hanya satu dua orang dari petugas medis yang lalu lalang. Mereka terlihat santai, sembari bertukar kisah yang tidak menarik perhatianku sama sekali. Haha dan hihi, di larut malam begini.

Entahlah, siapa yang perduli dengan kehidupan orang lain. Saat ini, hidupku sendiri tidak sesenggang itu. Ada seseorang yang begitu berarti, sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam sana. 

Aku memendarkan mata, bau obat yang menusuk, serta ruangan-ruangan yang didominasi warna putih, membangkitkan kenangan tentang sosok berharga dalam hidupku. Di rumah sakit yang sama, bertahun-tahun lalu di salah satu ruangan dari bangunan ini, aku telah mengikrarkan janji pada bapak untuk menjaga Anisya dan mamak. Mengutamakan kebahagiaan mereka di atas bahagiaku, mengutamakan keselamatan keduanya daripada diriku. Semua itu kulakukan, hanya untuk melihat senyum terakhir di wajah bapak yang pucat.

Tapi, lihatlah kini, semua janji yang terikrar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status