Share

Bab 44: Husein Part II

Manik mata Bang Hasan memendar mendengar tuduhanku barusan. Niat hati hanya ingin menjebaknya, namun suamiku malah bersikap di luar dugaan.

Kami saling menatap dalam keheningan. Tidak ada yang berbicara untuk sesaat, yang menggema hanyalah tangisan tanpa henti dari Husein, dan bujuk rayu dari mamak mertua yang terus mencoba untuk menghentikan tangisnya.

“Abang, jelasin!” Aku mencoba menahan gejolak emosi.

Tidak mungkin benar tebakan sembaranganku itu. Husein tidak mungkin anaknya Bang Hasan.

Selain tidak ada kemiripan di antara keduanya, aku yakin benar Bang Hasan belum pernah menikah selama kepergiaannya ke Kalimantan. Setidaknya, itulah yang disiratkannya dalam setiap kata sebelum kami memutuskan untuk menikah.

“Hasan, kalau kamu enggak bawa Zahrah ke kamar, tolong bujuk Husein dulu,” pinta kakak sepupunya.

Kami bersamaan melongok ke lantai dasar. Di bawah sana, mamak mertua menengadah, pun kakak sepupu. Sedang Husein, tangan mungiln

Bemine

Tinggalkan komentarmu, dong!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nurkhayatun
Husen anak Hasan pa anak angkat yah?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status