Share

49: Hari yang Rumit

Andai saja hari ini weekend, mungkin aku bisa meluruskan lutut yang lelah di rumah, bertemankan gawai, menonton tv, dan semangkuk cemilan. Sungguh, semua hal yang dulu mudah kulakukan, sekarang bagaikan hujan di musim panas.

Jangankan bisa berleha-leha seharian, batinku saja terus bergolak usai menikahi Bang Hasan. Walau dia tidak pernah menuntutku memasak atau mengurusnya setiap hari, tetapi hal-hal yang dilakukannya belakangan ini membuat perutku mual sendiri.

Pagi tadi, Bang Hasan langsung berangkat ke rumah mamak mertua. Dia mengantar Husein yang masih terlelap di ranjang kami tanpa berkata apapun padaku. Usai mandi pagi, kutemukan rumah sepi, lalu deru mobil kami terdengar dari arah luar.

Ingin rasanya bertanya, kenapa Bang Hasan mengambil keputusan sepihak. Namun, jawaban yang akan kuterima akan selalu sama. Dia ... ingin menjaga perasaanku, di atas segalanya.

“Bu ... Bu Zahrah!”

Aku mengerjap sekali, nanar segela menghilang dan b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status