Share

Bab 56: Keputusan

Lepas perih, datanglah luka.

Engkau cinta, ada dimana?

-Mine

--

“Mamak enggak setuju! Titik! Ada-ada saja kamu, Rah? Belum sebulan menikah sudah pengen ngangkat anak. Apa kata tetangga, keluarga, saudara, bahkan almarhum mak bapakmu? Adikmu saja sudah hampir melahirkan anak keduanya, sedangkan kamu yang baru menikah malah mau ngurus anaknya orang lain!”

Mamak mertua menunjuk-nunjuk ke arahku. Emosinya meluap-luap sampai dia berdiri dari kursi meja makan, mengayun-ayunkan lengan kaftannya yang lebar dan transparan. Mamak mertua terlihat begitu membenci gagasan yang baru saja kuutarakan padanya, sampai tidak lagi bersedia melanjutkan makan malam.

Bang Hasan di sebelahku selalu ingin membuka suara. Sebelum bibirnya sempat berkata, selalu kutahan dengan menggenggam tangannya di bawah meja. Apapun itu, Bang Hasan tidak boleh menentang ibunya, sebab keputusan ini memang berasal dariku.

Jika memang mamak mertua ingin membenci, ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status