Share

Bab 38. Hujan

Tubuh Nala masih terdiam di tempatnya, meskipun pandangannya tak beralih dari laki-laki yang tampak terburu-buru menuju mobilnya. Bahkan, Bastian langsung masuk ke dalam mobil begitu saja tanpa ada niatan menoleh ke arahnya kembali.

Mau ke mana? Pertanyaan itu terus berputar dalam otak Nala. Seiring mobil hitam itu kian menjauh darinya, semakin pula ia menerka-nerka apa yang membuat Bastian begitu terburu-buru seperti dikejar anjing.

"Apa ada yang urgent, 'ya?" gumamnya sebelum membalikkan tubuhnya kala mobil itu tak lagi terjangkau oleh pandangan matanya.

Seketika saja sepi menerpa jiwa raga Nala. Mendadak dunia terasa senyap, ia bagaikan hidup seorang diri di dunia yang luas ini. Kenapa orang-orang selalu pergi tanpa berpamitan padanya? Diawali dengan Papa, Mama, lalu sekarang suaminya. Apa kehadirannya tidak penting?

Suara detak jarum jam seakan mengiringi setiap langkah Nala dalam menaiki satu per satu anak tangga. Begitu langkah kakinya sampai di depan kamar, Nala berhenti untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status