Share

Bab 90. Amarah Ratih

Dengan sabar Bastian pun membantu memijit tengkuk Nala. Entah apa yang terjadi, tapi tadi tiba-tiba Nala merasakan perutnya tak enak. Ingin muntah, tapi sekarang tak ada apapun keluar dari perutnya selain cairan bening.

"Deg-degan banget mau ketemu Mama. Sampai mual-mual gini." Tangan kanan itu mengadah air untuk kemudian digunakan sebagai kumur-kumur.

"Nggak apa-apa, itu kamu lagi kaget aja. Sekarang gimana? Udah aman?" Nala pun membalasnya dengan anggukan kepala. "mau ketemu sekarang?"

"Iya."

Keduanya pun kembali menuju ruangan Mama Nala. Dari balik kaca panjang di pintu, terlihat dokter dan suster yang tengah melakukan pemeriksaan di sana. Mama Nala pun terlihat bingung, namun hanya diam membiarkan orang-orang itu menjalankan pekerjaannya.

Air mata Nala pun tak terbendung lagi, sudah berapa lama ia tak melihat mamanya membuka mata. Jujur saja, selama ini bahkan Nala sudah tak berharap banyak, namun Tuhan dengan berbaik hati mengembalikan mamanya.

"Terima kasih, Tuhan." Bastian meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status