Share

Luka Yang Membawa Hasrat

Di Kantor Polisi.

Begitu keluar dari ruang interogasi, Reza melihat Dahlan kembali. Laki-laki tua berbadan tinggi besar itu tampak bersemangat.

"Di mana dia?" tanya Dahlan dengan angkuhnya.

Reza mengerutkan keningnya. "Dia? Maksudnya anak Bapak?"

"Bukan. Si dokter sialan itu. Bukankah kalian sudah menangkapnya?"

"Kami masih dalam penyelidikan, Pak."

"Halah! Penyelidikan apa?! Kalian terlalu bertele-tele. Sudah jelas anak ingusan sok kaya itu pelakunya, masih saja kalian ragukan! Biarkan aku masuk dan bertemu dengannya!"

"Tidak bisa, Pak. Tolong jangan buat kerusuhan," tolak Reza.

"Kerusuhan apanya? Aku cuma mau menanyakan sesuatu sama dia, biar mata kalian terbuka!"

Reza menggeleng. "Tidak bisa, Pak!" tegasnya.

"Biarkan saja, IPDA Reza. Biarkan dia masuk." Suara berat seorang laki-laki tiba-tiba menyela.

Komisaris Haris berdiri dengan memasang tampang wibawa yang menyembunyikan obsesinya.

Reza langsung menoleh. Begitu juga dengan Dahlan.

Sang rentenir tua langsung tertawa melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status