Share

Part 32. Kejujuran Pak Adit

“Rimar, bukannya tadi kamu pergi dengan Sergio? Kenapa kamu lari? Apa dia melakukan sesuatu yang buruk?”

“Kalau boleh jujur ... iya.”

Pak Adit mendadak menginjak pedal rem sampai membuatku terlonjak, untung saja seat belt sudah terpasang kuat melintang di badanku.

“Hal buruk apa? Dia menghina kamu?” Sebuah pertanyaan yang tegas keluar dari mulutnya.

“Lebih dari itu, Pak.” Lebih tepatnya, Mas Gio sama sekali tak pernah menganggapku sebagai keluarganya. Siapa yang tidak tersinggung mendengarnya? Dia seolah lupa dengan apa yang telah dilakukannya kemarin malam. Dia menikmatinya sendiri, aku ingat betul. 

“Jangan bilang ... dia melecehkanmu?”

“Bisa dibilang seperti itu. “

Kali ini, pedal gas diinjaknya dalam-dalam membuat mobil berwarna silver yang dikemudikannya melesat jauh dan menempuh kecepatan hampir tujuh puluh kilometer perjam. Aku memegang handle di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status