Share

Buku Harian

PoV Abang

Bukan Cuma Dion yang kepikiran, aku pun sama. Apalagi seingatku, Ayah jarang sekali menceritakan Ibu. Menceritakan tentang persahabatannya dengan Ayah Dion saja bisa dihitung jari. Bagaimana mungkin Ayah melukis objek jika tidak ada alasannya? Andai saja Ayah masih ada, aku bisa menanyakan perihal ini secara langsung.

Tiba di rumah, Dion turun lebih dahulu dari mobil menenteng tiga benda tersebut. Menekan bel berkali-kali, keluar Silvi dengan wajah berseri. Ia mencium punggung tangan suaminya. Aku pun turun mobil, setelah mematikan mesin dan mengunci mobil.

Masuk ke dalam Villa, tidak kutemui Ayu di ruang keluarga. Sementara Dion sedang berbincang dengan istrinya.

“Silvi, Ayu mana?”

“Tadi ke toilet.”

Aku duduk di atas karpet bulu bersama pasangan suami istri itu. Mengambil album foto usang yang Dion letakkan di depannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status