Share

Cemburu

PoV Ayu

Pukul empat sore, Abang datang menjemput. Seperti biasa, dia pasti mampir dulu, ngobrol-ngobrol sama Ibu.

“Minum kopinya, Bang?” Aku meletakkan secangkir kopi di hadapan Abang. Kemudian duduk di samping Ibu.

“Bu, Dendy berasa lagi bertamu.” Bisik Abang pada Ibu. Ibu menoleh padaku, lantas tersenyum.

“Bertamu jadi mantu.” Timpal Ibu. Lalu mereka tertawa. Ish! Ibu mulai berkelakar.

“Canda, Cantiiik....” Melihatku bermuka masam, Abang angkat bicara.

“Emang gitu Nak Dendy, kalau gadis mau nikah, bawaannya tuh sensitiiiiiff banget. Hati-hati lho.” 

Aku tetap diam. Menjadi penonton aksi dua orang yang aku kasihi.

“Iya, Bu. Ayu belakangan jadi sering ngambek. Nangiiiiss ... terus.”

“Ya kan Abang yang bikin Ayu nangis!!” Au

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status