Share

Bab 18a

Gilang menatap Sakina. Begitu pula sebaliknya. Pemuda itu terdiam. Tapi, kemudian ingat kalau dia harus segera pergi sebelum Fajar melihat keberadaannya. Dia ingat kalau Fajar sangat posesif.

“Sekar, ayo kita pergi!” Gilang menarik tangan Sekar.

Namun, wanita muda itu menepiskannya. Sekar masih menatap Sakina dengan nanar. Marah bercampur kesal. Karena wanita itu masih saja berhubungan dengan suaminya.

“Kin, kita duluan,” pamit Gilang. Dia sudah melihat Fajar yang sudah beranjak dari duduknya. Sepertinya lelaki itu memahami ada kegaduhan di luar restoran.

“Tunggu!” Fajar sudah berdiri di ambang pintu restoran. Lelaki itu berjalan mendekat.

“Selamat ya atas pernikahan kalian. Kamu menang,” ujar Fajar sambil menepuk pundak Gilang. Tentu saja Gilang gelagapan.

Sakina di depannya juga kebingungan.

Gilang? Menikah? Dengan siapa? Kalian? Berarti orangnya ada di sini. Lalu siapa?

Sakina menatap Gilang, Fajar dan Sekar bergantian.

“Kamu sudah menikah, Lang? Kok kamu nggak bilang? Sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
gaskeeuunn,, sekarr!mmpung si gilang lagi jinak.bener tuh jadikan kemarahanmu sebagai senjata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status