Share

Bab 18b

Gilang menghembuskan nafasnya dengan kasar. Untung nasi goreng pesanan mereka sudah matang. Kalau tidak, Gilang akan semakin lama terjebak dalam mencari argumentasi yang tak berujung.

Usai menyantap makan malam, keduanya jalan beriringan menuju parkir motor.

“Kamu yakin tidak jadi belanja?” Gilang mengingatkan sebelum mereka pulang.

Sekar menggeleng lemah. Dia memang tidak mau belanja bahan makanan bareng Gilang. Itu terlalu ribet. Dia pun malas mendengarkan komentarnya jika nanti Sekar terlihat bodoh di mata Gilang. Lelaki itu bakal tak segan untuk membullynya.

Parkiran itu sudah sangat penuh dibanding saat Gilang masuk tadi. Padahal hari semakin malam, dan itu bukan hari libur.

Gilang terpaksa menggeser-geser motor lain agar motornya bisa keluar. Memang kejam Jakarta!

“Pegangan, Sekar!” perintah Gilang saat hendak menjalankan motornya.

Kedua tangan Gilang terulur ke belakang mencari tangan Sekar. Lalu dilingkarkan kedua tangan Sekar ke pinggangnya. Gilang pun menggeser tubuhnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
ihhh males baca nya, gilang koq gtu sich, sekar jgak bego, udik , karakter nya cewek lemah
goodnovel comment avatar
Neng Linda
gilang sialan jg ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status