Share

Bab 37: Umpankan Aku

Keheningan serta-merta menyergap dapur. Tidak ada denting sendok beradu dengan piring, bunyi tegukan atau sesapan pada gelas lemon tea, juga suara-suara Andromeda dan Farhan. Dua lelaki itu hanya saling menatap. Mulut mereka terkatup rapat, tetapi isi kepala sangat riuh.

Andromeda mengambil sendok. Ketukan pangkalnya ke meja mengakhiri sunyi yang tercipta. Tatap Andromeda tertuju tepat pada manik gelap Farhan. Ia tidak bisa membocorkan skenarionya pada Farhan meski sahabatnya itu sudah bisa menebak. Andromeda tahu tidak sedang menghadapi orang bodoh. Doktor lulusan Munich University itu juga pasti tidak akan tinggal diam dan akan terus mencari jalan untuk menyelesaikan kasus ini.

Andromeda juga tahu, Wisnu bukan sekadar senior bagi Farhan. Pria tua itu adalah pengganti bapak yang sangat dirindukan Farhan. Sahabatnya telah menemukan penggenap jiwa yang lowong pada Wisnu dan Kalila. Kehangatan, ketulusan, ada pada mereka.

“Berapa persen probabilitas rencanamu berhasil?” Farhan ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status