Share

Bab 38: Jangan Pergi

Ada raut lega tercetak di wajah Wisnu saat mendengar ucapan Farhan. Wisnu mengucapkan terima kasih kemudian berjalan pelan menuju kamar. Amarah bergumpal-gumpal di dadanya. Kalau bukan karena menuruti permintaan Kalila dan Miranti agar tetap di rumah, ia pasti sudah pergi ke kantor polisi. Ia merasa harus membuat perhitungan dengan Andromeda.

Keramaian.

Kata itu kembali berdengung di kepala Farhan ketika ia terpaku menatap tubuh Wisnu hingga hilang di balik pintu.

Keramaian.

Farhan memejamkan mata. Jika penjahat itu menunggu Wisnu muncul di keramaian, hanya ada satu tempat yang paling memungkinkan.

Rumah sakit.

Farhan terkesiap. Mendadak tubuhnya sedikit gemetar. Bayangan Wisnu menggelepar meregang nyawa menyerbu kepala disusul hadirnya wajah Bapak dan Mamak. Argh!! Farhan meremas rambutnya. Kepalanya terasa nyeri dan sakit. Rasa sakit itu menjalar ke seluruh tubuh hingga tubuhnya mendadak lemas dan lungkrah.

Perlahan, Farhan mendekati sofa lalu terduduk letih di lantai. Disand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status