Share

Bab 95

Lian dan Cantika jalan bergandengan tangan menuju lobi rumah sakit. Mereka melihat Septian jalan tergesa sambil mengantongi HP di saku jas putihnya. Septian tampak panik menyambut Lian dan Cantika. Cantika menunduk menahan emosinya yang kembali labil setelah melihat pria bermata sipit yang disebut Robby sebagai ayah kandungnya tersebut.

“Can?” bisik Lian. Dia tepuk-tepuk pelan punggung tangan Cantika yang menggenggam erat tangan kirinya. Cantika menghela napas panjang kemudian mendongak. Meski sulit baginya untuk tersenyum, setidaknya dia berusaha untuk tidak terlihat marah.

“Kenapa tiba-tiba minta ketemu, Can? Kamu sakit?” tanya Septian begitu posisinya dekat dengan tempat Lian dan Cantika berdiri. Pria itu tampak panik sambil memerhatikan badan Cantika. “Kan bisa langsung hubungi Om aja. Nanti Om langsung samperin ke rumah kayak biasanya,” ujar Septian dengan ramah.

Mata Cantika berkaca-kaca. Ingin sekali dia berteriak melua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status